Jakarta – Seperti halnya narkoba yang lain, ganja dikenal memiliki efek yang dapat merugikan bagi tubuh. Nah, ternyata menggunakan ganja seperti kasus yang menyandung penyanyi berisiko lebih tinggi mengalami kematian akibat hipertensi. Sebelumnya, penyanyi bernama asli Marcello Tahitoe ini berurusan dengan hukum karena ganja.
Barbara Yanken, seorang mahasiswa PhD dari School of Public Health, Georgia State University, Atlanta, Amerika Serikat menyebut ganja berisiko tiga kali lipat menyebabkan kematian akibat hipertensi. Hal ini tidak mengejutkan lagi sebab ganja memang dikenal memiliki efek terhadap sistem kardiovaskular.
“Kami menemukan bahwa pengguna ganja memiliki risiko kematian dari hipertensi dan risiko meningkat setiap tahun pemakaian,” ucap Yanken dikutip dari Indian Express.
Dalam penelitiannya, Yanken merancang sebuah studi berkelanjutan yang melibatkan partisipan dari US National Health dan Nutrition Examinated Survey yang berusia 20 tahun ke atas. Pada tahun 2005-2006, para partisipan didata mengenai riwayat penggunaan ganja.
Kemudian partisipan melaporkan usia saat pertama kali menggunakan ganja dan dikurangi usia mereka saat ini untuk menghitung berapa lama pemakaian ganja tersebut. Selanjutnya, informasi penggunaan ganja digabung dengan data kematian pada tahun 2011 dari National Centre for Health Statistics.
Hasilnya, dibandingkan dengan partisipan yang tidak mengonsumsi ganja, pengguna ganja memiliki risiko kematian akibat hipertensi sebesar 3,42 kali lebih tinggi. Studi ini juga diterbitkan di European Journal of Preventive Cardiology.